I just watched Uya Kuya show at SCTV. Aku suka banget nonton Uya Kuya,tiap Sabtu & Minggu pasti aku tonton deh Uya show. Kebetulan tadi di sesi hipnotis adalah seorang mantan narapidana di rutan pondok bambu. Dia menceritakan tentang kehidupan dibalik terali besi yang penuh ketidak adilan. Sedikit-sedikit uang. Ya memang hidup ini butuh uang,namun tidak dengan meminta uang dari orang yang sedang susah uang. Uang itu membutakan segala. Maka dari itu,saya tidak pernah menjadikan uang sebagai prioritas utama dalam hidup saya. Prioritas utama adalah dengan memberi yang terbaik,maka kita akan mendapatkan hasil yang terbaik pula.
Back to main topic,dengan begitu mata masyarakat luas semakin terbuka dengan adanya statement yang mengungkapkan apa yang terjadi dibalik dinginnya lantai penjara. Dimana-mana, yang kaya akan semakin makmur dan kaya,sedangkan si miskin tertindas tertatih-tatih tanpa daya. Sebagai contoh adalah ibu Arthalita. Beliau mendekam di hotel prodia bintang 5 setelah terbukti melakukan tindak korupsi. Sedangkan mbak didi (orang yang dihipnotis Uya) harus mendekam di dalam kamar berisikan 30 orang napi. Mbak didi berkata “udeh kayak ikan pepes sekamar banyak bener orangnya”. Maka disinilah yang perlu diperbaiki pemerintah dan juga para penerus.
Tulisan saya disini tidak bermaksud SARA, namun hanya untuk mereview saja apa yang sudah terjadi di Indonesia. Pemerintah harus segera memperbaiki apa yang terjadi sekarang ini. Jika terus-menerus dibiarkan,sampai kapan korupsi dan kriminalitas di Indonesia akan berkurang bahkan musnah?? Dari sumber yang saya dengar, di China,jika seseorang terbukti melakukan korupsi,maka baginya hukuman tembak mati tepat di keningnya dengan jarak dekat dan tidak ditutup matanya. See.. Orang China pun pasti takut melakukan korupsi di negaranya. So, come on pemerintah Indonesia haruslah lebih tegas dalam memerintah dan menjalani suatu kebijakan. I am fully care with Indonesia, I love you full Indonesia. It must be better if the government can trust each other and work together to realize a better Indonesia.
Ratih Kusuma's Blog 